Tuesday, 15 May 2012
Saturday, 31 March 2012
Ekonomi Teknik 10
1. Net Present Value (NPV)
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
CF = Cash Flow
r = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun ke-n
Contoh :
PV = Rp. 1.000.000
3. Internal Rate of Return (IRR)
NPV adalah selisih antara present value
dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu
ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
B = Benefit yang telah didiskon
C = Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu)
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 ( nol) → usaha/proyek ) /p y tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV diperlukan data
tentang perkiraan biaya investasi, biayaoperasi, dan pemeliharaan serta
perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan.
2. Present Value (PV)
Present value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang.
PV = CF / (1 + r)nKeterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
CF = Cash Flow
r = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun ke-n
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan
punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun dengan
bunga 10%, maka uang kita saat ini adalah sebesar:
PV = CF / (1 + r)n
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1)1PV = CF / (1 + r)n
PV = Rp. 1.000.000
3. Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat kembali internal (internal rate of return)
didefinisikan sebagai tingkat bunga riil yang terjadi karena adanya
serangkaian aliran kas masuk terhadap pengeluaran awal investasi. Dengan
kata lain, tingkat kembali internal adalah tingkat bunga yang akan
menyebabkan nilai sekarang bersih (NPV) sama dengan 0 (nol) sebab jika
NPV sama dengan nol, maka nilai sekarang aliran kas masuk akan sama
dengan nilai sekarang pengeluaran awal investasi. Pada metode tingkat
kembali investasi ini; dengan adanya serangkaian aliran kas masuk dan
pengeluaran investasi awal akan diketahui tingkat bunga riilnya.
Keputusan mengenai diterima atau
ditolaknya proyek investasi tergantung kepada berapa tingkat bunga yang
diinginkan. Jika terdapat berbagai proyek eksklusif satu sama lain maka
yang akan diterima adalah proyek investasi yang mempunyai tingkat bunga
yang tertinggi. Biasanya tingkat kembali investasi (IRR) diperbandingan
dengan beban modal (BM = cost of capital), yang dipilih.
Sehingga suatu proyek investasi diterima manakala IRR> SOCC, akan
ditolak manakala IRR < SOCC. Rumus yang digunakan sama dengan NPV ,
bedanya dalam metode tingkat kembali investai. (IRR), nilai i (bunga)
tidak diketahui dan harus dicari. Nilai IRR ini dapat diperkirakan
dengan formula sebagai berikutDimana :
IRR = Internal Rate of Return
NPV1 = nilai sekarang bersih pada discount rate i1
NPV2 = nilai sekarang bersih pada discount rate i2
i1 = discount rate percobaan pertama
i2 = discount rate percobaan kedua
Jika dalam investasi proyek dilakukan
dengan jalan pemilihan salah satu atau beberapa alternatif proyek, maka
yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan IRR yang terbesar.
Cara menghitung usulan investasi dengan metode IRR, dilakukan dengan trial and error atas discount rate yang mendekati nilai IRR, yaitu i1 dan i2, kemudian dengan i1 dan i2 tersebut digunakan untuk menghitung NPV1 dan NPV2 sedapat mungkin selisih antara i1 dan i2
antar 1 sampai 5%, karena jika terlalu besar akan menghasilkan deviasi
IRR perhitungan dengan IRR yang sebenarnya semakin besar.
4. Social Oppurtunity Cost If Capital (SOCC)
Biaya sosial yang ditanggung masyarakat,
biasanya digunakan sebagai diskon faktor. SOCC ini sangat berhubungan
dengan IRR, hubungannya yakni sebagai berikut :
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Soal (2)
Soal 1
Biaya pemeliharaan dan pengoperasian
mesin pada akhir tahun pertama adalah Rp. 155000 dan naik tiap tahun
sebesar Rp. 35000 selama 8 tahu. Berapakah uang yang harus disediakan
sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan mesin tersebut jika dengan
suku bunga diperhitungkan 6% per tahun dan berapa per tahunnya?
P = F(P/F; i; n)
P= F1 (P/F; 6%; 1) + F2 (P/F; 6%; 2) + F3
(P/F; 6%; 3) + F4 (P/F; 6%; 4) + F5 (P/F; 6%; 5) + F6 (P/F; 6%; 6) + F7
(P/F; 6%; 7) + F8 (P/F; 6%; 8)
P = (155000 x 0.9434) + (190000 x 0.8900)
+ (225000 x 0.8936) + (260000 x 0.7921) + (295000 x 0.7473) + (330000 x
0.7050) + (365000 x 0.6651) + (400000 x 0.6274)
P = Rp. 1,657,008.00
Biaya per tahun :
Tahun 1 = Rp. 146,227.00
Tahun 2 = Rp. 169,100.00
Tahun 3 = Rp. 188,910.00
Tahun 4 = Rp. 205,946.00
Tahun 5 = Rp. 220,453.50
Tahun 6 = Rp. 232,650.00
Tahun 7 = Rp. 242,761.50
Tahun 8 = Rp. 250,960.50
Soal 2
Bapak Budi menabung sekitar $8000 dalam
10 tahun dengan melakukan kegiatan menabung per tahun dengan bunga 4,5%,
hari ini sudah 6 tahun berjalan dan bunganya telah naik menjadi 5,5%.
Berapa banyak dia dapat mengurangi setoran tabungannya hingga dapat
mencapai jumlah yang a cita-citakan?
F = $8000
A = A1 + A2
= F (A/F; 4.5%; 6) + F (A/F;5.5%;4)
= (8000 x 0.1489) + (8000 x 0.2303)
= 3,033.60
Setoran Tabungan yang dapat dikurangi = $3,033.60
Soal 3
Sebuah perusahaan membeli sebuah gedung
tua, biaya perawatan dan perbaikan secara berturut-turut diantisipasi
sebagai berikut: $20000 pada tahun ke-1, $5000 pada tahun ke-5, $ 8000
pada tahun ke-10, dan $6000 pada tahun ke-15. Jika perusahaan
memperkirakan akan menggunakan gedung tersebut selama 20 tahun, berapa
nilai rata-rata tahunan pada tahun terakhir dengan tingkat suku bunga
7%?
F1 = $20000
F2 = $5000
F3 = $8000
F4 = $6000
A = F1 (A/F1,i,n) + F2(A/F2,i,n) + F3 (A/F3,i,n) + F4 (A/F4,i,n)
A = F1 (A/F1,7%,19) + F2(A/F2,7%,15) + F3 (A/F3,7%,10) + F4 (A/F4,7%,5)
A = 20.000 (0,0268) + 5000 (0,0398) + 8000 (0,0724) + 6000 (0,1739)
A = $ 2357,6
Ekonomi Teknik 9
Pengertian dan Jenis-jenis Bunga Bank
Dalam melakukan transaksi perbankan kita sering mendengarkan tentang
BUNGA, bukan bunga mawar ataupun bunga anggrek yang sering kita lihat
ini adalah bunga yang tidak dapat dilihat tapi bisa dinikmati oleh siapa
pun yang terlibat dalam dunia perbankan. Sebenarnya apa sih BUNGA itu?
Mari kita jelaskan lebih dalam lagi.Bunga atau Interest adalah sebuah pengembalian modal dalam bentuk sejumlah uang yang diterima atau didapat oleh seorang investor atau pemberi modal untuk penggunaan uangnya adalah diluar dari modal awal.
Rumus untuk Tingkat Bunga:
Bunga dibagi menjadi dua jenis yaitu bunga sedehana dan bunga majemuk.
1. BUNGA SEDERHANA
Bunga Sederhana adalah bunga yang setiap tahunnya dihitung dengan berdasarkan modal awal, tidak ada bunga yang dihitung atas bunga yang bertambah. Bunga sederhana juga bisa diartikan sebagai berikut bunga sederhana adalah bunga dengan kalkulasi satu kali saja, bunga ini biasanya di bayar diakhir periode perjanjian atau kontrak.
Formula dalam menghitung Bunga Sederhana:
Keterangan :
F = Nilai masa depan setelah periode
N = Jumlah atau nilai periode
I = Nilai bunga dalam periode
P = Deposit awal
2. BUNGA MAJEMUK
Bunga Majemuk adalah bunga yang didapat dari sebuah investasi atau penanaman modal, dan bunga yang dibayarkan pada interval yang hampir seragam. Bunga setiap tahun dihitung berdasarkan pada saldo tahun tersebut, termasuk bunga yang bertambah. Bunga Majemuk dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti dibawah ini:
Atau secara kemajemukannya dapat dipakai juga rumus seperti dimawah ini:
(nilai masa depan dalam periode N, nilai sekarang pada waktu 0)
Oleh karena itu, untuk mencari nilai masa depan pada periode N+n, diketahui nilai sekarang pada periode n,
DAFTAR PUSTAKA
staff.ui.ac.id/internal/132161170/material/ekotek-2_1-5.PDFhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/time-value-of-money/
Ekonomi Teknik 8
PENGERTIAN PRESENT, FUTURE, ANNUAL, GRADIENT, INTEREST PERIODE
1. Present WorthPresent Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu pada pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.
2. Future Worth
Future Worth atau nilai kelak adalah nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.
3. Annual Worth
Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.
4. Gradient
Gradient adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan secara seragam.
5. Interest Periode
Periode Bunga (interest period) adalah interval waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga. Biasanya dalam perhitungan bunga digunakan periode 1 tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau bulanan (monthly). Secara umum tingkat suku bunga dinyatakan dengan annual interest rate.
Berikut ini adalah tabel rumus Dari P,F,A,G,I
No | Dicari | Diberikan | Faktor | Persamaan | Formula |
1 | P | F | (P/F,i,n) | P = F (P/F,i,n) | P = F[1/(1+i)n] |
2 | F | P | (F/P,i,n) | F = P (F/P,i,n) | F = P(1+i)n |
3 | P | A | (P/A,i,n) | P = A (P/A,i,n) | P = A{[(1+i)n-1]/i(1+i)n} |
4 | A | P | (A/P,i,n) | A = P (A/P,i,n) | A = P{i(1+i)n/[(1+i)n-1]} |
5 | A | F | (A/F,i,n) | A = F (A/F,i,n) | A = F{i/[(1+i)n-1]} |
6 | F | A | (F/A,i,n) | F = A (F/A,i,n) | F = A{[(1+i)n-1]/i} |
DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/time-value-of-money/http://inuboa.wordpress.com/2011/09/26/tahap-pengambilan-keputusan-faktor-faktor-pada-ekonomi-teknik-dan-bunga/
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CD8QFjAE&url=http%3A%2F%2Fdjonhart.economic-policy.info%2Flecture%2Fmex%2FBahan_Kul_11.pdf&rct=j&q=Bunga%20sederhana&ei=aBmTTtfULMvhrAeq1N2EAQ&usg=AFQjCNEe_6XaWJIG5UHoNhWoZTIkaIerTQ&cad=rja
Soal (1)
Mr Bean pinjam uang sebesar
US$8000 yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 4 tahun dengan bunga
sebesar 10%. Berapa uang yang harus dikembalikan oleh Mr Bean?
Jawab:
Diketahui: P= US$8000 ; N= 4 Tahun ; i= 10%
Ditanya: F?
jawab:
F= P ( 1 + N x i )
F= US$8000 ( 1 + 4 x 10% )
F= US$8000 ( 1,4 )
F= US$11.200
# jika dijadikan kedalam mata uang Rupiah dengan Satu Dollar-nya
adalah sama dengan Rp8821.00 (kurs mata uang Dolar terhadap Rupiah per
tanggal 25 Oktober 2011)
US$11.200 x Rp8821.00 = Rp98.795.200,-
Ekonomi Teknik 7
INFLASI
Pada konsep ini agar lebih memudahkan membuatnya dalam bentuk sebuah bagan yang nanti akan di jelaskan selanjutnya, dan dibawah ini bagan dari konsep yang saya buat.
Dalam Ilmu Ekonomi, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga-harga secara umun yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang melonjak, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai ketidak lancaran distribusi barang. Bisa dikatakan inflasi adalah proses penurunan nilai mata uang secara terus menerus atau kontinu.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang sering kali di lihat sebagai meningkatnya harga. Untuk mengetahui atau mengukur tingkat inflasi, ada banyak cara yang dapat digunakan namun yang paling umum ada dua cara yang dipakai yaitu CPI dan GDP DEFLATOR.
Berdasarkan IHK di Indonesia, inflasi dapat di kelompokkkan menjadi 7 kelompok yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan keparahannya inlasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut ini:
1. Inflasi Ringan ( inflasi yang terjadi kurang dari 10% / tahun )
2.Inflasi Sedang ( inflasi yang terjadi antara 10% – 30% . tahun )
3, Inflasi Berat (inflasi yang terjadi antara 30% – 100% / tahun )
4. Hiperinflasi ( inflasi yang terjadi levih dari 100% / tahun )
1. Inflasi Tarikan Permintaan, inflasi ini terjadi akibat adanya suatu permintaan total yang berlebihan biasanya penyebab inflasi ini dipicu oleh likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan dapat memicu kenaikan tingkat harga.
2. Inflasi Desakan Biaya, inflasi ini terjadi akibat adanya suatu kelangkaan produksi dan atau terjadi keterlambatan pendistribusian, walaupun permintaan pada suatu barang secara umum tidak mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.
1. Dampak Positif
Dampak Positif yang akan terjadi bila inflasi terjadi adalah apabila inflasi itu ringan maka dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu dengan meningkatkan pendapatan nasional, membuat orang lebih giat bekerja, menabung, dan berinvestasi.
2. Dampak Negatif
Dampak ini diakibatkan jika inflasi tersebut dalam tingkat yang parah atau saat terjadi inflasi tak terkendali (Hiperinflasi), perekonomian akan mengalami kelesuan, atau orang tidak lagi berse mangat bekerja, tidak berbondong-bondong pergi ke Bank untuk menabung dan kecilnya investasi dan produksi yang berkurang dikarenakan tingkat kenaikan harga yang begitu cepat.
Meningkatnya inflasi pada tahun 2001 diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan harga komoditi, salah satunya adalah “TARIF TELEPON”, tarif telepon ini lah yang menjadi salah satu penyebab dari meningkatnya laju inflasi pada tahun 2001.
Saya berharap bahwa seiring dengan kenaikan tarif telepon diharapkan pelayanan yang dimiliki ikut mengalami peningkatan, pemerintah juga harus memikirkan apabila suatu komoditi dinaikkan apakah bisa di terima oleh masyrakatnya atau malah malah menjadi beban yang kian lama-kian memberatkan.
Pemerintah diharapkan mencari jalan lain agar inflasi tetap stabil namun harga barang atau komoditi juga tidak melonjak begitu tajam.
SUMBER REFENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Pengenalan+Inflasi/
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/41-perkembangan-laju-inflasi-selama.html
Pada konsep ini agar lebih memudahkan membuatnya dalam bentuk sebuah bagan yang nanti akan di jelaskan selanjutnya, dan dibawah ini bagan dari konsep yang saya buat.
Defini Inflasi
Secara sederhana inflasi dapat diartikan sebagai melonjak naiknya
harga-harga secara umum dan terus menerus, walaupun kenaikan harga satu
atau dua barang saja tidak juga disebut sebagai inflasi kecuali jika
kenaikan harga tersebut meluas pada barang-barang lainnya.Dalam Ilmu Ekonomi, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga-harga secara umun yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang melonjak, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai ketidak lancaran distribusi barang. Bisa dikatakan inflasi adalah proses penurunan nilai mata uang secara terus menerus atau kontinu.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang sering kali di lihat sebagai meningkatnya harga. Untuk mengetahui atau mengukur tingkat inflasi, ada banyak cara yang dapat digunakan namun yang paling umum ada dua cara yang dipakai yaitu CPI dan GDP DEFLATOR.
Berdasarkan IHK di Indonesia, inflasi dapat di kelompokkkan menjadi 7 kelompok yaitu sebagai berikut:
- Kelompok bahan makanan
- Kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau
- Kelompok perumahan
- Kelompok sandang
- Kelompok kesehatan
- Kelompok pendidikan dan olahraga
- Kelompok transportasi dan komunikasi
- Pengelompokkan Inflasi
Berdasarkan keparahannya inlasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut ini:
1. Inflasi Ringan ( inflasi yang terjadi kurang dari 10% / tahun )
2.Inflasi Sedang ( inflasi yang terjadi antara 10% – 30% . tahun )
3, Inflasi Berat (inflasi yang terjadi antara 30% – 100% / tahun )
4. Hiperinflasi ( inflasi yang terjadi levih dari 100% / tahun )
- Mengukur Inflasi
- Indeks Harga Konsumen ( IHK ) atau Consumer Price Index ( CPI ), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
- Indeks Biaya Hidup atau Cost-of-Living Index ( COLI ).
- Indeks Harga Produsen, adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi, IHP ini sering juga digunakan untuk meramalkan tingkat dari IHK.
- Indeks Harga Komoditas, adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
- Indeks harga barang-barang modal.
- Deflator PDB, menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
- Penyebab Inflasi
1. Inflasi Tarikan Permintaan, inflasi ini terjadi akibat adanya suatu permintaan total yang berlebihan biasanya penyebab inflasi ini dipicu oleh likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan dapat memicu kenaikan tingkat harga.
2. Inflasi Desakan Biaya, inflasi ini terjadi akibat adanya suatu kelangkaan produksi dan atau terjadi keterlambatan pendistribusian, walaupun permintaan pada suatu barang secara umum tidak mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.
- Dampak Inflasi
1. Dampak Positif
Dampak Positif yang akan terjadi bila inflasi terjadi adalah apabila inflasi itu ringan maka dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu dengan meningkatkan pendapatan nasional, membuat orang lebih giat bekerja, menabung, dan berinvestasi.
2. Dampak Negatif
Dampak ini diakibatkan jika inflasi tersebut dalam tingkat yang parah atau saat terjadi inflasi tak terkendali (Hiperinflasi), perekonomian akan mengalami kelesuan, atau orang tidak lagi berse mangat bekerja, tidak berbondong-bondong pergi ke Bank untuk menabung dan kecilnya investasi dan produksi yang berkurang dikarenakan tingkat kenaikan harga yang begitu cepat.
- Contoh Kasus Inflasi
Meningkatnya inflasi pada tahun 2001 diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan harga komoditi, salah satunya adalah “TARIF TELEPON”, tarif telepon ini lah yang menjadi salah satu penyebab dari meningkatnya laju inflasi pada tahun 2001.
- Solusi dari Kasus di Atas
Saya berharap bahwa seiring dengan kenaikan tarif telepon diharapkan pelayanan yang dimiliki ikut mengalami peningkatan, pemerintah juga harus memikirkan apabila suatu komoditi dinaikkan apakah bisa di terima oleh masyrakatnya atau malah malah menjadi beban yang kian lama-kian memberatkan.
Pemerintah diharapkan mencari jalan lain agar inflasi tetap stabil namun harga barang atau komoditi juga tidak melonjak begitu tajam.
SUMBER REFENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Pengenalan+Inflasi/
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/41-perkembangan-laju-inflasi-selama.html
Ekonomi Teknik 6
Elastisitas permintaan dan penawaran
1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas merupakan salah satu konsep
penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep
elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam
menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.
2. Elastisitas harga Permintaan
Elastisitas Elastisitas harga permintaan
adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/
respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat
perubahan faktor yang mempengaruhi. Elastisitas harga permintaan
merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan
hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
Dan sebaliknya.yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri.
Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
Elastisitas harga ini besar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
Elastisitas harga ini besar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
- Tidak elastisitas (in elastic)
- Unitari (unity) dan
- Elastis (elastic)
Ada tiga bentuk elastisitas harga permintaan:
- Apabila perubahan harga mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang diminta, disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah lebih besar dari satu (Eh>1). Bentuk kurva permintaannya lebih landai.[ % ΔP > % Δ Q].
- Apabila persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta, disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
- Apabila persentase perubahan harga mengakibatkan perubahan kenaikan
jumlah barang yang diminta yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas
yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu
(Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram.. [ % ΔP < % Δ Q].
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi
elastisitas harga permintaan, yaitu :
- Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga.
- Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil.
- Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu
- penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor baran:
Elastisitas akan besar jika :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, jika:
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
Berbagai Variasi Kurva Permintaan
- Permintaan Elastis (E > 1) Permintaan disebut elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih besar daripada satu.Artinya, persentase perubahan permintaan lebih besar daripada persentase perubahan harga.
- Permintaan Inelastis (E < 1) Permintaan inelastis terjadi apabila koefisien elastisitas permintaannya lebih kecil dari satu.Artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil daripada persentse perubahan harga. Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya.
- Permintaan Elastis Uniter (E = 1) Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaansebanding dengan perubahan harga.
- Permintaan Elastis Sempurna Permintaan disebut elastis sempurna apbila koefisien elastisitas permintaannya sama dengan tak terhingga.Situasi ini bisa terjadi apabila : -Harga tetap,kuantitas yg diminta tak terbatas -Kenaikan harga yang relatif kecil menurunkan kuantitas permintaan menjadi nol. Sebaliknya pada penurunan harga yang relatf sangat kecil sekalipun kuantitas yang diminta menjadi tak terbatas.
- Permintaan Inelastis Sempurna Pada Permintaan inelastis sempurna,koefisien elastisitasnyapermintaanya adalah nol.Ini terjadi karena berapa pun harga berubah ,kuantitas yang dimnta tetap tidak berubah. Contoh : Jumlah satuan pembelian tembakau di suatu pelelangan yang tetap walaupun harganya berubah.Walaupun harganya berubah namun masing” negara sudah menetapkan satuan yang akan dibeli. Harga Kuantitas yang diminta Rp 5,00 8 unit Rp 7,00 8 unit 2.2 Definisi matematis Koefesien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan: Atau secara umum, elastisitas “y terhadap x” adalah: .Elastisitas biasa disimbolkan sebagai ‘E’, ‘e’ atau epsilon kecil, ‘ε’. Selain elastisitas linier tersebut ada juga elastisitas non linier Menghitung Koefisien Elastisitas Permintaan: % perubahan permintaan %perubahan harga.
Elastisitas Penawaran Didefinisikan
sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga
barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan
jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai
contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik
20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case
& Fair, 1999: 119). Koefisien elastisitas penawaran Koefisien
elastisitas penawaran dapat dihitu
Elastisitas Harga Penawaran (The Price
Elasticity of Suply) Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada
permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan
sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perubahan
harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan
pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian
jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang
ditawarkan.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk persentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga. Ada lima jenis elastisitas harga penawaran :
- Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
- Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
- Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
- Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
- Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan
dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu.
Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada
limit kapasitas produksi. ng menggunakan rumus berikut :
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang.
Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
3.11. Permintaan Elastis
Ketika bentuk permintaan suatu barang adalah elastis, maka perubahan kecil dalam harga barang tersebut akan mengakibatkan perubahan total penerimaan yang relatif lebih besar. Sebagai contoh, perusahaan melakukan kebijakan penurunan harga produknya. Jika bentuk permintaan produk tersebut adalah elastis berarti konsumen sangat responsif terhadap perubahan harga. Penurunan harga walaupun kecil akan direspon oleh konsumen dengan membeli barang tersebut dalam jumlah yang relatif banyak. Dengan bentuk permintaan yang elastis, maka keputusan produsen untuk
menurunkan harga produknya akan potensial meningkatkan total penerimaan.
2. Permintaan Inelastis
Dengan bentuk permintaan yang inelastik, perubahan harga hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabila produsen menetapkan kenaikan harga yang cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadap barang tersebut tidak terlalu berubah. Pada kondisi ini, produsen dapat memperoleh
tambahan penerimaan dengan menaikkan harga.
3. Permintaan Elastis Uniter
Apabila permintaan suatu barang adalah elastis uniter maka kenaikan (penurunan) harga akan direspon secara proporsional dengan penurunan (peningkatan) jumlah yang diminta. Oleh karena itu, baik produsen melakukan peningkatan atau penurunan harga, jika elastisitas barang adalah elastis uniter maka total penerimaannya konstan.Dengan
kata lain, peningkatan ataupun penurunan harga tidak merubah total penerimaan
produsen.
Ekonomi Teknik 5
Nilai Waktu Dari Uang (2)
Modal adalah uang dan sumber daya yang diinvestasikan
Bunga (interest) adalah pengembalian atas modal atau sejumlah uang
yang diterima investor untuk penggunaan uangnya di luar modal awal
(principal)
Tingkat bunga:
100%
modal awal
pengembalian
= ´ (2.1)
Alasan pengembalian modal dalam bentuk interest (bunga) dan profit :
· Penggunaan uang melibatkan biaya administrasi
· Setiap investasi melibatkan resiko
· Penurunan nilai mata uang yang diinvestasikan
· Investor menunda kepuasan yang bisa dialami segera
dengan menginvestasikan uangnya.
Kapan kita menemui tingkat bunga?
Kartu kredit
Buku tabungan
Kredit mobil
Saham
Modal adalah uang dan sumber daya yang diinvestasikan
Bunga (interest) adalah pengembalian atas modal atau sejumlah uang
yang diterima investor untuk penggunaan uangnya di luar modal awal
(principal)
Tingkat bunga:
100%
modal awal
pengembalian
= ´ (2.1)
Alasan pengembalian modal dalam bentuk interest (bunga) dan profit :
· Penggunaan uang melibatkan biaya administrasi
· Setiap investasi melibatkan resiko
· Penurunan nilai mata uang yang diinvestasikan
· Investor menunda kepuasan yang bisa dialami segera
dengan menginvestasikan uangnya.
Kapan kita menemui tingkat bunga?
Kartu kredit
Buku tabungan
Kredit mobil
Saham
Bunga
digunakan untuk menghitung
Nilai
waktu dari uang
*sedolar
hari ini nilainya lebih dari sedolar tahun depan*
· Mempunyai daya untuk menghasilkan:
Yaitu
kesempatan untuk mencari keuntungan dari investasi
· Perubahan dalam daya beli dari sedolar setiap waktu
Yaitu
inflasi
· Utilitas konsumsi yang berbeda dapat berarti anda lebih memilih
arus
kas tertentu daripada yang lainnya.
Bunga
Sederhana
Bunga
setiap tahunnya dihitung berdasarkan atas investasi awal. Tidak
ada
bunga yang dihitung atas bunga yang bertambah.
Notasi:
i
= Tingkat bunga per periode (misal 1 tahun
N
= Jumlah periode
P
= Deposit awal
F
= Nilai masa depan setelah N periode
F = P(1+Ni) (2.2)
Apa
masalahnya?
Jika
bank tempat anda menabung menawarkan bunga sederhana. .
.
.
Apa
yang akan anda lakukan?
Bunga
Majemuk
Bunga
setiap tahun dihitung berdasarkan pada saldo tahun tersebut,
termasuk
bunga yang bertambah.
F = P(1+ i)N (2.3)
Secara
lebih eksplisit,
FN = P0 1+ i (2.4)
(nilai
masa depan dalam periode N, nilai sekarang pada waktu 0)
Oleh
karena itu, untuk mencari nilai masa depan pada periode N+n,
diketahui
nilai sekarang pada periode n,
FN+n = Pn 1+ i (2.5)
Contoh 1: pinjaman bank
Anda
pergi ke bank dan mencari informasi tentang peminjaman
$10,000
selama 10 tahun. Petugasnya mengatakan: “tentu bisa,
tinggalkan
saja jam Rolex dan cincin bermata intan anda di sini sebagai
jaminan,
dan kami akan mengurus pinjaman untuk anda dengan tingkat
bunga
6% per tahun, dibungakan tahunan”. Dia kemudian memencet
kalkulatornya
dan mengatakan, di akhir masa 10 tahun, anda akan
melakukan
satu pembayaran sekaligus sebesar F dolar untuk
membayar
pinjaman anda. Berapakah F?
i
= 6% = 0.06
N
= 10
F
= P(1+I)N = 10,000 * (1+0.06)10 = $17,908
Kebalikan
proses:
Mencari
Nilai Sekarang, diberikan Nilai Masa Depan
Karena
F = P (1+i)N (2.3)
Maka
P = F / (1+i)N (2.3a)
Contoh
2.2 : pinjaman bank
Berapa
nilai sekarang dari $17,908 sepuluh tahun dari sekarang, jika
nilai
waktu dari uang adalah 6% dibungakan tahunan?
i
= 6% = 0.06
N
= 10
P
= F / (1+I)N = 17,908 / (1+0.06)10 = $10,000
Aturan
72
Sejumlah
uang yang dikenakan bunga majemuk dengan tingkat i% per
periode
akan menjadi dua kali lipat jumlahnya dalam periode waktu
sekitar
72/i.
i
= 3% --- aturan 72: waktu menjadi 2xlipat adalah 24
periode
(72/3)
--- Perhitungan: (1.03)N = 2, jadi N = 1.03log 2 = 23.4
--- Dalam 24 periode: (1.03)24 = 2.03
i
= 9% --- aturan 72: waktu menjadi 2xlipat adalah 8
periode(72/9)
--- Perhitungan: (1.09)N = 2, jadi N = 1.09log 2 = 8.04
--- dalam 8 periode: (1.03)8 = 1.99
i
= 12% --- aturan 72: waktu menjadi 2xlipat adalah 6
periode
(72/12)
--- Perhitungan: (1.12)N = 2, jadi N = 1.12log 2 = 6.12
--- Dalam 24 periode: (1.03)24 = 1.97
Catatan:
1.03log 2 = ln 2/ln 1.03
Monday, 13 February 2012
Ekonomi Teknik 4
Present Worth Analysis
> Jika usia
pakai masing-masing alternatif sama.
- Analisis terhadap single alternative.
- Analisis terhadap multiple alternatives.
Kondisi
analisis :
1. Usia pakai
(useful lives) sama dengan periode analisis.
2. Usia pakai
berbeda dengan periode analisis.
3. Periode
analisis tak terhingga (permanent)
Single
alternatif
Layak
ekonomis jika NPV > 0.
Multiple
alternatives
NPV terbesar
merupakan alternatif terbaik
- Hitung NPV
dari masing-masing alternatif.
- Bandingkan
masing-masing alternatif.
> Jika usia
pakai masing-masing alternatif tidak sama.
- Metode
analisis dilakukan dengan proses penyamaan umur alternatif (periode analisis):
- Metode
penyamaan umur dengan angka Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
- Metode
penyamaan umur dengan usia pakai alternatif terpanjang.
- Metode
penyamaan umur dengan suatu periode analisis yang ditetapkan
> Jika usia
pakai dianggap tak berhingga
- Metode Analisis dengan periode n tak berhingga.
Dasar analisis: Analisis nilai sekarang didasarkan pada
konsep ekuivalensi dengan tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).
Kriteria analisis :
• Fixed
input (Jumlah uang/sumberdaya input tetap) : maximize Present worth dari
benefit atau output lainnya (PWB).
• Fixed
Output (Tujuan/manfaat/output lainnya yang akan dicapai tetap) :Minimize
Present worth dari cost atau input lainnya (PWC).
• Input dan
output tidak tetap (Baik Cost/input lainnya maupun benefit/output lainnya tidak
tetap) : Maximize Net present worth (PWB
– PWC).
Ekonomi Teknik 3
Konsep
nilai uang terhadap waktu
- Konsep Jumlah uang
- Konsep Nilai uang
“Time
value of money” : Nilai uang berubah
bersamaan dengan perubahan waktu
Hal ini disebabkan oleh bunga. Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam. Bungan juga dapat diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.
Contoh : Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada Rp 30.000 pada akhir tahun depan, kenapa?
1. Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000
2. Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.
1. Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000
2. Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.
Metode
ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan nilai uang untuk waktu
yang berbeda.
Dalam
perhitungan ekuivalen dibutuhkan data tentang suku bunga (rate of interest).
Istilah yang digunakan :
Pv =
Present Value (Nilai Sekarang)
Fv =
Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga
(i = interest / suku bunga)
n = tahun
ke-n
A =
Anuitas
SI =
Simple interest dalam rupiah
P0 =
pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
BUNGA
adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi
terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang
1. Nilai
yang akan datang
Nilai yang
akan datang
Future
value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang
atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu
tingkat bunga tertentu.
Rumus :
FV = P0+
SI= P0+ P0(i)(n)
2. Nilai
sekarang
Nilai
Sekarang (present value)
Adalah
nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang,
yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Menghitung
nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru dimiliki beberapa waktu
kemudian.
FVn = P0+ P0(i)(n)
FVn = P0+ P0(i)(n)
PV0 = P0
3. Anuitas
Anuitas :
Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu
yang sama
Dalam
Anuitas (A) terkandung : Angsuran (An) dan Bunga (Bn)
A = An +
Bn
Ekonomi Teknik 2
BIAYA
Pengertian
Biaya
Biaya
(cost): semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan
yang diukur dengan nilai uang.
Pengeluaran
(expence), berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan
dalam rangka mendapatkan sesuatu hasil yang diharapkan.
Pengertian
cost jauh lebih lengkap daripada expences
selanjutnya
yang dikatakan biaya adalah Cost.
1. Biaya
berdasarkan waktunya;
2. Biaya
berdasarkan kelompok sifat penggunannya;
3. Biaya
berdasarkan produksinya;
4. Biaya
berdasarkan volumenya.
1. Biaya berdasarkan waktu
Biaya masa
lalu (historical cost) : secara riil telah dikeluarkan yang dibuktikan dengan
catatan historis pengeluaran kegiatan. Tujuan
mempelajari biaya historis:
Sebagai
dasar dalam penyusunan atau estimasi biaya masa datang.
Sebagai
dasar pertanggungjawaban pimpinan atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan
Biaya
perkiraan (predictive cost), perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila
kegiatan dilaksanakan.
Tujuan
menghitung biaya prediktif menjawab
pertanyaan berikut:
Berapa
biaya yang diperlukan utk menjalankan rencana tsb?
Cukupkah
dana yang tersedia?
Apakah
biaya tsb sudah ideal atau terlalu mahal?
Memastikan
biaya yg akan dikeluarkan masih mungkin diperbaiki atau diturunkan.
Biaya
aktual (actual cost), biaya yang sebenarnya dikeluarkan
Berpadanan
dengan biaya aktual dikenal pula sifat biaya lainnya: Biaya
tertanam (sunk cost), Biaya
kesempatan (opportunity cost) biaya yang ditanggung akibat kelalian dlm
memanfaatkan peluang atau kesempatan meraih keuntungan.
2. Biaya
berdasarkan kelompok sifat penggunannya
Biaya
Investasi (investment cost) : menyiapkan kebutuhan usaha.
Contoh: Penyediaan
bangunan kantor, pabrik, gudang, fasilitas produksi lainnya serta infrastruktur
yang diperlukan untuk itu.
Fasilitas
produksi,mesin-mesin, peralatan kerja lainnya, Armada
kendaraan, Perabot
kantor, komputer, Pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia.
Biaya
Operatsional (Operational Cost), biaya yg dikeluarkan dalam rangka menjalankan
aktivitas usaha.
Contoh: Pembelian
bahan baku produk, Pembayaran
gaji/upah karyawan; Pengeluaran
aktivitas organisasi dan administrasi usaha.
Biaya
Perawatan (maintenance cost), utk menjaga/menjamin performance kerja atau
peralatan agar selalu prima dan siap dioperasikan, Biaya
perawatan rutin/periodik (preventive maintenance), biaya
perawatan insidentil (kuratif)
3. Biaya
berdasarkan produksinya
Memproyeksikan
biaya produksi dan harga produk terjual;
Mengetahui
komposisi komponen biaya produksi maupun biaya produk secara keseluruhan;
Sbg sarana
informasi dlm menyelediki dan menganalisi struktur biaya produk yang ideal oleh
perencana.
Biaya
Pabrikasi (Factory cost).
Contoh:
Ø Biaya bahan langsung (direct
materials);
Ø Biaya tenaga kerja langsung
(direct labor);
Ø Biaya bahan tak langsung (indirect
material);
Ø Biaya tenaga kerja tak langsung
(indirect labor);
Ø Biaya tak langsung lainnya
(overhead cost).
Biaya
komersial (comercial cost)
Ø Biaya umum dan administrasi
(general and administration cost);
Ø Biaya pemasaran (marketing cost);
Ø Pajak usaha dan perusahaan
(companies tax)
4. Biaya
berdasarkan volumenya
Biaya
tetap (Fixed cost).
Contoh: Biaya
listrik, air, telepon, gaji karyawan, dll.
Biaya
variabel (variable cost)
Biaya
bahan baku (berubah proporsional dgn jumlah produksi)
Subscribe to:
Posts (Atom)