Saturday, 31 March 2012

Ekonomi Teknik 10

1.  Net Present Value (NPV)
NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
B = Benefit yang telah didiskon
C = Cost yang telah didiskon
i  = diskon faktor
n = tahun (waktu)
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 ( nol) → usaha/proyek ) /p y tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biayaoperasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan.
 2. Present Value (PV)
Present value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang.
PV = CF / (1 + r)n
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
CF = Cash Flow
r     = Rate / Tingkat bunga
n    = Tahun ke-n
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun dengan bunga 10%, maka uang kita saat ini adalah sebesar:
PV = CF / (1 + r)n
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1)1
PV = Rp. 1.000.000
3. Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat kembali internal (internal rate of return) didefinisikan sebagai tingkat bunga riil yang terjadi karena adanya serangkaian aliran kas masuk terhadap pengeluaran awal investasi. Dengan kata lain, tingkat kembali internal adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan nilai sekarang bersih (NPV) sama dengan 0 (nol) sebab jika NPV sama dengan nol, maka nilai sekarang aliran kas masuk akan sama dengan nilai sekarang pengeluaran awal investasi. Pada metode tingkat kembali investasi ini; dengan adanya serangkaian aliran kas masuk dan pengeluaran investasi awal akan diketahui tingkat bunga riilnya.
Keputusan mengenai diterima atau ditolaknya proyek investasi tergantung kepada berapa tingkat bunga yang diinginkan. Jika terdapat berbagai proyek eksklusif satu sama lain maka yang akan diterima adalah proyek investasi yang mempunyai tingkat bunga yang tertinggi. Biasanya tingkat kembali investasi (IRR) diperbandingan dengan beban modal (BM = cost of capital), yang dipilih. Sehingga suatu proyek investasi diterima manakala IRR> SOCC, akan ditolak manakala IRR < SOCC. Rumus yang digunakan sama dengan NPV , bedanya dalam metode tingkat kembali investai. (IRR), nilai i (bunga) tidak diketahui dan harus dicari. Nilai IRR ini dapat diperkirakan dengan formula sebagai berikutDimana :
IRR = Internal Rate of Return
NPV1 = nilai sekarang bersih pada discount rate i1
NPV2 = nilai sekarang bersih pada discount rate i2
i1 = discount rate percobaan pertama
i2 = discount rate percobaan kedua
Jika dalam investasi proyek dilakukan dengan jalan pemilihan salah satu atau beberapa alternatif proyek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan IRR yang terbesar.
Cara menghitung usulan investasi dengan metode IRR, dilakukan dengan trial and error atas discount rate yang mendekati nilai IRR, yaitu i1 dan i2, kemudian dengan i1 dan i2 tersebut digunakan untuk menghitung NPV1 dan NPV2 sedapat mungkin selisih antara i1 dan i2 antar 1 sampai 5%, karena jika terlalu besar akan menghasilkan deviasi IRR perhitungan dengan IRR yang sebenarnya semakin besar.
4.  Social Oppurtunity Cost If Capital (SOCC)
Biaya sosial yang ditanggung masyarakat, biasanya digunakan sebagai diskon faktor. SOCC ini sangat berhubungan dengan IRR, hubungannya yakni sebagai berikut :
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.

No comments:

Post a Comment