NPV adalah selisih antara present value
dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu
ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
B = Benefit yang telah didiskon
C = Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu)
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 ( nol) → usaha/proyek ) /p y tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV diperlukan data
tentang perkiraan biaya investasi, biayaoperasi, dan pemeliharaan serta
perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan.
2. Present Value (PV)
Present value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang.
PV = CF / (1 + r)nKeterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
CF = Cash Flow
r = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun ke-n
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan
punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun dengan
bunga 10%, maka uang kita saat ini adalah sebesar:
PV = CF / (1 + r)n
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1)1PV = CF / (1 + r)n
PV = Rp. 1.000.000
3. Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat kembali internal (internal rate of return)
didefinisikan sebagai tingkat bunga riil yang terjadi karena adanya
serangkaian aliran kas masuk terhadap pengeluaran awal investasi. Dengan
kata lain, tingkat kembali internal adalah tingkat bunga yang akan
menyebabkan nilai sekarang bersih (NPV) sama dengan 0 (nol) sebab jika
NPV sama dengan nol, maka nilai sekarang aliran kas masuk akan sama
dengan nilai sekarang pengeluaran awal investasi. Pada metode tingkat
kembali investasi ini; dengan adanya serangkaian aliran kas masuk dan
pengeluaran investasi awal akan diketahui tingkat bunga riilnya.
Keputusan mengenai diterima atau
ditolaknya proyek investasi tergantung kepada berapa tingkat bunga yang
diinginkan. Jika terdapat berbagai proyek eksklusif satu sama lain maka
yang akan diterima adalah proyek investasi yang mempunyai tingkat bunga
yang tertinggi. Biasanya tingkat kembali investasi (IRR) diperbandingan
dengan beban modal (BM = cost of capital), yang dipilih.
Sehingga suatu proyek investasi diterima manakala IRR> SOCC, akan
ditolak manakala IRR < SOCC. Rumus yang digunakan sama dengan NPV ,
bedanya dalam metode tingkat kembali investai. (IRR), nilai i (bunga)
tidak diketahui dan harus dicari. Nilai IRR ini dapat diperkirakan
dengan formula sebagai berikutDimana :
IRR = Internal Rate of Return
NPV1 = nilai sekarang bersih pada discount rate i1
NPV2 = nilai sekarang bersih pada discount rate i2
i1 = discount rate percobaan pertama
i2 = discount rate percobaan kedua
Jika dalam investasi proyek dilakukan
dengan jalan pemilihan salah satu atau beberapa alternatif proyek, maka
yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan IRR yang terbesar.
Cara menghitung usulan investasi dengan metode IRR, dilakukan dengan trial and error atas discount rate yang mendekati nilai IRR, yaitu i1 dan i2, kemudian dengan i1 dan i2 tersebut digunakan untuk menghitung NPV1 dan NPV2 sedapat mungkin selisih antara i1 dan i2
antar 1 sampai 5%, karena jika terlalu besar akan menghasilkan deviasi
IRR perhitungan dengan IRR yang sebenarnya semakin besar.
4. Social Oppurtunity Cost If Capital (SOCC)
Biaya sosial yang ditanggung masyarakat,
biasanya digunakan sebagai diskon faktor. SOCC ini sangat berhubungan
dengan IRR, hubungannya yakni sebagai berikut :
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.